![]() |
Foto: Rapat finalisasi kegiatan edukasi dan sosialisasi Oleh Pemprov Sumut dalam upaya pelestarian Danau Toba dan kawasan Kaldera Toba yang telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark |
MEDAN, sumutrebornnews.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengambil langkah strategis dalam upaya pelestarian Danau Toba dan kawasan Kaldera Toba yang telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Melalui program edukasi dan sosialisasi, Pemprov Sumut menyasar seluruh pelajar di tingkat sekolah di provinsi tersebut agar memiliki pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan geologi kelas dunia tersebut.
Langkah ini diambil berdasarkan arahan langsung dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian Toba Caldera UNESCO Global Geopark.
“Ini merupakan instruksi langsung dari Bapak Gubernur. Kami diminta untuk mengedukasi para siswa-siswi, karena mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan tanggung jawab menjaga Toba Caldera ini. Harapannya, mereka menjadi agen-agen perubahan dalam pelestarian Danau Toba,” ujar Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut, Dikky Anugrah, Senin (2/6/2025), usai memimpin rapat finalisasi kegiatan edukasi di Kantor Disbudparekraf Sumut, Jalan Rumah Sakit Haji Nomor 10, Deliserdang.
Program edukasi ini akan dimulai pada Selasa (3/6/2025) dan dilaksanakan secara daring, memungkinkan partisipasi dari seluruh sekolah di Sumatera Utara.
Acara ini akan melibatkan Gubernur Bobby Nasution secara langsung, bersama General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGG), Azizul Kholis, serta Ketua Dewan Pakar Kaldera Toba, RE Nainggolan.
Dalam sesi daring tersebut, para pelajar akan diberikan pemahaman menyeluruh mengenai sejarah geologi Kaldera Toba, nilai penting geopark secara ekologis dan ekonomis, serta peran masyarakat dalam menjaga kelestariannya.
“Pak Gubernur menegaskan bahwa menjaga Geopark adalah tugas bersama. Masyarakat harus merasa memiliki dan memahami bagaimana kawasan ini berdampak pada kehidupan mereka, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan,” tambah Dikky.
Tak hanya berhenti pada ranah edukasi, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan aksi nyata berupa kegiatan penghijauan bertajuk Gerakan Hijaukan Toba yang akan digelar pada Rabu (4/6/2025).
Kegiatan ini menyasar 16 titik geosite utama yang tersebar di kawasan Kaldera Toba, dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat lokal, serta relawan.
“Melalui kegiatan ini, kami akan melakukan penanaman pohon, pembersihan lingkungan, serta penataan ulang geosite-geosite Kaldera Toba. Ini bagian dari upaya memperbaiki ekosistem dan memperindah kawasan geopark kita,” jelas Dikky.
Gerakan ini tidak hanya dilihat sebagai langkah pelestarian, tetapi juga sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, mengingat status Kaldera Toba sebagai destinasi pariwisata unggulan nasional dan internasional.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemprov Sumut, Porman Mahulae, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, terutama dengan pemerintah kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba.
“Ini merupakan kerja besar yang tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan komitmen kolektif dari seluruh pihak, baik itu pemerintah provinsi, kabupaten, masyarakat, maupun stakeholder lainnya. Geopark ini adalah kebanggaan kita bersama, dan menjaga kelestariannya adalah tanggung jawab bersama pula,” tegas Porman.
Rapat finalisasi kegiatan edukasi dan sosialisasi ini turut dihadiri oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut, OPD dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba, serta para camat, kepala desa, dan stakeholder terkait secara virtual.
Dengan keterlibatan pelajar, masyarakat, dan seluruh elemen pemerintahan, Pemprov Sumut berharap upaya pelestarian Toba Caldera UNESCO Global Geopark akan menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan, dan mampu membangun kesadaran ekologis yang kuat di tengah masyarakat Sumatera Utara.
(gpt/sumutrebornnews.com)