• Jelajahi

    Copyright © SUMUT REBORN NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bobby Nasution Soroti Kemiskinan, Inflasi Pangan, Banjir, dan Pengungsi Rohingya dalam Diskusi dengan DPD RI

    SUMUT REBORN NEWS
    Selasa, 04 Februari 2025, 23:03 WIB Last Updated 2025-02-04T16:03:02Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Foto: Bobby Nasution Soroti Kemiskinan, Inflasi Pangan, Banjir, dan Pengungsi Rohingya dalam Diskusi dengan DPD RI

    MEDAN, SumutRebornNews.com – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyampaikan sejumlah persoalan strategis yang dihadapi Kota Medan dalam diskusi bersama Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan, Senin (3/2/2025). 


    Dalam pertemuan tersebut, Bobby menyoroti isu kemiskinan, kesiapan pangan, banjir, serta penanganan pengungsi Rohingya.  


    Menurut Bobby, tingkat kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab kemiskinan adalah tingginya pengeluaran masyarakat, terutama untuk kebutuhan pangan.  


    "Berdasarkan data Bank Indonesia, lebih dari 60% inflasi di Sumatera Utara dipengaruhi oleh inflasi di Kota Medan. Jika inflasi pangan di Kota Medan tinggi, maka inflasi di Sumut juga ikut tinggi. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi deflasi di Kota Medan, maka kemungkinan besar deflasi di Sumut juga tinggi," ungkap Bobby.  


    Di hadapan Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, Wakil Ketua Komite I DPD RI Carel Simon Petrus Suebu, anggota DPD RI Dapil Sumut I Penrad Siagian, serta seluruh anggota Komite I DPD RI, Bobby menegaskan bahwa pangan menjadi salah satu pemicu utama inflasi di Medan. Hal ini disebabkan oleh minimnya lahan pertanian di kota tersebut yang hanya di bawah 1%.  


    Bobby menjelaskan bahwa pasokan pangan Kota Medan bergantung pada kota-kota aglomerasi, yakni Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, dan Tanah Karo).


     Namun, ketika harga komoditas di daerah lain lebih menguntungkan, para petani cenderung menjual hasil panennya ke luar wilayah Sumut, sehingga suplai pangan untuk Kota Medan terganggu dan harga menjadi tidak stabil.  


    "Kita membutuhkan kepastian suplai pangan di perkotaan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto tentang kemandirian pangan. Bukan soal produktivitas pertanian di kota, tetapi bagaimana kepastian suplai dapat diprioritaskan," tegasnya.  


    Selain persoalan pangan, Bobby juga menyoroti masalah banjir yang kerap melanda Kota Medan. Menurutnya, masalah ini dapat diatasi jika sistem kota aglomerasi dapat berfungsi optimal sesuai dengan tujuan awal pembentukannya.  


    Sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Komisariat Wilayah (Komwil) I, Bobby mengaku telah menyampaikan usulan agar kota-kota aglomerasi bisa menjalankan perannya secara maksimal dalam mengatasi permasalahan banjir.  


    Di akhir diskusi, Bobby juga mengangkat isu kemanusiaan terkait keberadaan pengungsi Rohingya di Kota Medan. Ia menegaskan bahwa Medan bukan menolak keberadaan pengungsi, tetapi mengusulkan agar mereka ditempatkan di daerah yang tidak padat penduduk.  


    "Di Kota Medan, sudah banyak persoalan sosial yang timbul akibat interaksi antara pengungsi dan warga lokal. Bahkan, beberapa pengungsi telah memiliki keturunan di sini. Oleh karena itu, kami berharap mereka dapat ditempatkan di wilayah yang lebih sepi penduduk untuk mengurangi potensi konflik sosial," ujarnya.  


    Melalui pertemuan ini, Bobby Nasution berharap pemerintah pusat dan DPD RI dapat memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kota Medan, sehingga solusi konkret dapat segera diimplementasikan demi kesejahteraan masyarakat.





    (gpt/SumutRebornNews.com)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini